Thursday, January 10, 2013

KERUSAKAN SUMBER DAYA ALAM


Ketersediaan sumber daya alam di permukaan bumi sangat beragam dan penyebaran tidak merata. Ada sumber daya alam yang melimpah ruah dan ada pula yang jumlahnya terbatas atau sangat sedikit. Bahkan ada yang sekali diambil akan habis.
Bila terjadi ketidakseimbangan antara jumlah penduduk dan persediaan sumber daya
alam, maka lingkungan hidup bisa berubah. Perubahan sebagai akibat kegiatan manusia
hasilnya bisa baik, bisa juga buruk.Contoh perubahan lingkungan ke arah yang buruk
adalah pencemaran lingkungan ( pencemaran udara, air, dan tanah ), pembukaan hutan,
dan permasalahan di bidang sosial. Umumnya, kerusakan sumber daya alam diakibatkan
oleh pengelolaan tanpa perhitungan.

*Faktor-faktor penyebab kerusakan Sumber Daya Alam

1. Kerusakan akibat peristiwa alam

a. Kerusakan akibat letusan gunung berapi.

Letusan gunung berapi merupakan salah satu aktivitas vulkanisme. Letusan gunung
berapi merupakan gejala alam. Manusia tidak mampu membendung atau
mencegahnya. Akibat dari letusan gunung berapi dapat merusak lingkungan hidup.
Kerusakan itu antara lain :

1. Kerusakan gunung berapi melemparkan berbagai material padat yang dapat
menimpa perumahan, daerah pertanian, hutan, dan sebagainya.
2. Hujan abu vulkanik yang menyertai letusan dapat menyebabkan terganggunya
pernapasan juga pemandangan yang gelap, dan dapat menutupi areal pertanian
dan perkebunan yang bisa mengurangi produksi.
3. Aliran lahar dapat menyebabkan pendangkalan sungai, sehingga ketika hujan
turun menimbulkan banjir.
4. Gas yang mengandung racun dapat mengancam keselamatan makhluk disekitar
gunung api.
5. Lava panas yang meleleh akan merusak dan mematikan apa saja yang dilaluinya.
Setelah dingin, akan membeku menjadi batuan yang keras yang dapat
menghambat pertumbuhan tanaman.

6. Awan panas yang berhembus dengan kecepatan tinggi dan tidak terlihat mata
dapat menewaskan makhluk hidup yang dilaluinnya.
7. Lahar dingin, dapat merusak areal pertanian, dan daerah permukiman penduduk serta bangunan lain.
8. Debu-debu gunung api yang bertebaran di udara, dapat menghalangi radiasi matahari, dan membahayakan penerbangan udara.
b. Kerusakan akibat gempa bumi.

Gempa bumi merupakan hentakan lapisan bumi yang bersumber dari lapisan di sebelah dalam merambat ke permukaan bumi. Kerusakan akibat gempa bumi menimbulkan gejala langsung maupun tidak langsung :
1. Banjir atau tanggul rusak.
2. Gempa di dasar laut menyebabkan tsunami.
3. Tanah di permukaan menjadi merekah.
4. Tanah longsor.
5. Bangunan roboh.
6. Kebakaran yang terjadi akibat dampak lanjutan gempa.
c. Kerusakan akibat Cyclon (angin topan).

Siklon adalah tekanan udara rendah berupa angin-angin topan atau badai. Kerusakan yang ditimbulkannya tergantung dengan kuat arusnya. Tipe-tipe siklon :
1. Siklon tropik : terjadi di permukaan laut.
2. Siklon Gelombang : di daerah lintang sedang dan lintang tinggi bersifat sangat merusak.
3. Tornado di AS : merupakan siklon hebat yang berasal dari anginnya yang sangat kuat.
Kerusakan yang disebabkan oleh angin topan adalah sebagai berikut:
1. Rumah-rumah yang kurang kuat terbawa sampai beberapa kilometer.
2. Bangunan rumah tembok dan gedung–gedung rusak atapnya bahkan ada yang roboh.
3. Merusak areal hutan, perkebunan, dan pertanian.
d. Musim Kemarau
Beberapa kerusakan akibat musim kemarau,adalah sebagai berikut :
1. Tumbuh-tumbuhan banyak yang mati sehingga dapat mengancam kehidupan makhluk hidup lainya.
2. Sungai-sungai, danau-danau dan air tanah menjadi kering sehingga dapat merugikan daerah pertanian.
3. Sumur-sumur dan sumber air kering.
2. Kerusakan akibat ulah manusia.
a. Pertanian
Penggundulan hutan merupakan salah satu contoh kerusakan yang diakibatkan oleh kegiatan pertanian ladang berpindah. Tempat yang ditinggalkan menjadi kurang subur dan ditumbuhi alang-alang. Akibat lebih jauh, saat musim hujan akan terjadi proses pengikisan tanah permukaan yang intensif. Hal ini bisa menyebabkan banjir, sementara itu saat musim kemarau tempat seperti itu akan mengalami kekurangan air.
b. Perikanan
Cara penangkapan ikan yang salah, seperti menggunakan pukat harimau juga menyebabkan kian berkurangnya jenis-jenis ikan tertentu di daerah perairan. Apalagi bila menggunakan bahan peledak, tidak saja ikan besar yang mati, tetapi larva dan ikan-ikan kecil lainnya juga ikut mati.
c. Teknologi dan Industri
Penggunaan traktor dalam membajak sawah sebagai alat bantu, traktor memang mempermudah dan mempercepat dalam membajak sawah. Namun, kadang ada hal lain yang terbawa seperti, sisa bahan bakar, buangan oli, dan sebagainya. Hal tersebut bisa merusak lingkungan.
d. Pencemaran
Pencemaran (polusi) adalah peristiwa berubahnya keadaan alam (udara, air, dan tanah) karena adanya unsur-unsur baru atau meningkatnya sejumlah unsur tertentu. Macam-macam pencemaran adalah sebagai berikut :
1. Pencemaran Udara
Hasil limbah industri, limbah pertambangan, dan asap kendaraan bermotor dapat mencemari udara. Asap-asap hasil pembuangan tersebut terdiri atas karbon monoksida, karbon dioksida, dan belerang dioksida. Karbon dioksida mengakibatkan hawa pengap dan naiknya suhu permukaan bumi. Karbon monoksida dapat meracuni dan mematikan makhluk hidup sedangkan belerang dioksida menyebabkan udara bersifat korosif yang menimbulkan proses perkaratan pada logam.
2. Pencemaran suara
Pencemaran suara dapat timbul dari bising-bising suara mobil, kereta api, pesawat udara, dan jet. Di pusat-pusat hiburan dapat pula terjadi pencemaran suara yang bersumber dari tape recorder yang diputar keras-keras. Adanya pencemaran suara dapat mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit dan gangguan pada manusia dan hewan ternak, seperti gangguan jantung, pernafasan dan gangguan saraf.
3. Pencemaran air
Pembuangan sisa-sisa industri secara sembarangan bisa mencemarkan sungai dan laut. Jika sungai dan laut tercemar, akibatnya banyak ikan dan mikrobiologi yang hidup di dalamnya tak mampu hidup lagi. Selain itu air sungai dan laut yang tercemar itu juga mengakibatkan sumber air tercemar sehingga manusia sulit mendapat air minum yang sehat dan bersih.
4. Pencemaran tanah
Pada dasarnya tanah pun dapat mengalami pencemaran, penyebabnya antara lain :
• Bangunan barang-barang atau zat-zat yang tidak larut dalam air yang berasal dari pabrik-pabrik.
• Pembuangan ampas kimia dan kertas plastik bekas pembungkus botol bekas.
e. Banjir
Faktor-faktor lingkungan yang menyebabkan banjir, antara lain :
 Penggundulan hutan secara tak terencana
 Pembuangan sampah di sembarang tempat
 Sulit meresapnya air hujan di tanah perkotaan karena tanah perkotaan banyak tertutup semen beton dan aspal.
 Rusaknya tanggul-tanggul sungai dan banyaknya sungai yang dangkal dengan sungai yang berkelok-kelok.


Beberapa ulah manusia baik secara langsung maupun tidak langsung membawa dampak pada kerusakan Sumber Daya Alam yaitu :
1. Penebangan hutan secara liar.
2. Perburuan liar.
3. Merusak hutan bakau.
4. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.
5. Pembuangan sampah di sembarang tempat.
6. Pembangunan liar di daerah aliran sungai.
7. Pemanfaatan SDA secara berlebihan di luar batas.
Upaya mengantisipasi kerusakan Sumber Daya Alam.
1. Pelestarian hutan.
Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan antara lain :
1. Reboisasi / penanaman kembali.
2. Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
3. Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
4. Menerapkan sistem tebang tanam dalam kegiatan penebangan hutan.
5. Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan.
2. Pelestarian laut dan pantai.
Upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara :
1. Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai.
2. Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.
3. Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan.
4. Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.
3. Pelestarian Flora dan Fauna.
Upaya yang dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna diantaranya :
1. Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.
2. Melarang kegiatan perburuan liar.
3. Menggalakkan kegiatan penghijauan.
4. Pelestarian tanah.
Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir merupakan peristiwa yang berkaitan dengan masalah tanah. Banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran air yang disebut erosi yan berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan lapisan tanah pada tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan. Pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan menanam pohon / penghijauan kembali terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan / pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu dibangun terassering/sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran air hujan. Langkah-langkah untuk menjaga kestabilan lahan pertanian daerah miring dan untuk mengurangi erosi tanah adalah sebagai berikut :
1. Terassering adalah menanam dengan sistem berteras-teras untuk mencegah erosi tanah.
2. Contour farming adalah menanam lahan menurut garis kontur, sehingga perakaran dapat menahan tanah.
3. Contour plowing adalah membajak searah garis kontur sehingga terjadilah alur-alur horizontal.
4. Contour strip cropping adalah bercocok tanam dengan cara membagi bidang-bidang tanah itu dalam bentuk sempit dan memanjang dengan mengikuti garis kontur sehingga bentuknya berbelok-belok, dan jenis tanamannya tumpang sari.
5. Crop rotation adalah usaha pergantian jenis tanaman, supaya tanah tidak kehabisan salah satu unsur hara.
6. Pembuatan tanggul pasangan (guludan) untuk menahan hasil erosi.
7. Reboisasi, menanam kembali hutan-hutan yang gundul.
5. Pelestarian udara.
Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme bernapas memerlukan udara. Upaya yang dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain :
1. Menggalakkan penanaman pohon ataupun tanaman hias. Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis. Rusaknya hutan menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga produksi oksigen bagi atmosfer jauh berkurang, di samping itu tumbuhan juga mengeluarkan uap air sehingga kelembapan udara akan tetap terjaga.
2. Mengupayakan pengurangan emisi / pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran hutan maupun pembakaran asap mesin yang keluar dari knalpot kendaraan dan cerobong asap. Salah satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan bahan industri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter bagi cerobong asap pabrik.
3. Mengurangi / bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di atmosfer. Gas Freon yang digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas serta dipergunakan di berbagai produk kosmetik adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozon menyusut. Lapisan ozon berperan sebagai filter bagi bumi, karena mampu memantulkan kembali sinar ultraviolet keluar angkasa yang dipancarkan oleh matahari. Sinar ultraviolet yang berlebihan akan merusak jaringan kulit dan menyebabkan meningkatnya suhu udara.

1 comment:

Unknown said...

keren, artikelsnya informatif