Nama-nama
seperti Liem Sioe Liong, Mochtar Riady atau Eka Tjipta Widjaya bukan
lah nama asing di negeri Indonesia, pengusaha kaya yang berhasil
menurunkan bakat bisnis nya pada para penerusnya ini, kini diuji dengan
kenyataan bahwa usaha rintisan nya harus diteruskan oleh generasi ketiga
mereka. Cucu cucu yang jelas memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda
dengan pendahulunya apalagi mereka adalah lulusan sekolah-sekolah luar
negeri, berikut cucu para konglomerat di Indonesia:
1. Axton Salim
Axton Salim salah satu orang yang
digadang gadang akan menjadi penerus bisnis salim grup, Axton merupakan
putra dari Anthony Salim. Kendati usia nya masih muda namun posisi nya
di Salim grup cukup strategis.
Axton Salim menuntaskan pendidikan nya
di University of Colorado dan berhasil meraih gelar Bachelor of Science
Business Administration sebelum memulai karir nya sebagai karyawan di
Credit Suisse, Singapura. Pada tahun 2004 Axton Salim memutuskan untuk
pulang ke Indonesia dan menjabat sebagai Marketing Manager PT Indofood
Fritolay Makmur kemudian di tahun 2006 dia mendapatkan promosi sebagai
asisten CEO Indofood Sukses Makmur Tbk, mendampingi sang ayah yang saat
itu menjabat sebagai CEO & President Indofood.
Pada Januari 2007 Axton Salim
mendapatkan tanggung jawab baru sebagai Direktur Indofood Agri Resources
namun belum genap satu tahun disana, Axton Salim ditunjuk sebagai Non –
Executive Director untuk perusahaan yang sama, selain itu Axton Salim
juga dipercaya menjadi komisaris PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra
Tbk (LSIP) dan Komisaris PT Salim Ivomas Pratama serta Non-Executive
Director PT Indolakto dan Pacsari Co.Ltd.
2. Daniel Halim
Daniel adalah putra dari Andree Halim
sekaligus cucu dari Sudono Salim, dia lah orang yang digadang-gadang
menjadi penerus usaha Salim Grup di Asia Tenggara terbukti dengan
kepercayaan yang diberika kepadanya untuk mengelola sejumlah investasi
salim grup di daerah Asia Tenggara, saat ini Salim grup menginvestasikan
aset nya di Singfood Investment Pte. Ltd dan Tian Wan Enterprose Co.
Ltd.
Daniel Halim juga mulai dipercaya
sebagai Executive Director di Peaktop International Holdings Limited,
salah satu perusahaan yang diakuisisi Salim Grup pada tahun 2005 silam.
Selain di Peaktop, Daniel halim menjabat sebagai Direktur si Zhongguo
Jilong Ltd.
3. Michael Riady
Michael adalah putra dari James Riady
dan cucu dari Mochtar Riady pendiri Grup Lippo, Micheel yang saat ini
berusia 29 tahun menjabat sebagai Presiden Direktur St Moritz
Penthouses Residences, Proyek yang dikerjakan Michael adalah mega proyek
St Moritz Penthouses Residences yang ditafsir menelan dana lebih dari
Rp 11 triliun.
4. John Riady
John Riady adalah adik kandung dari
Michael Riady, John yang kini berusia 23 tahun adalah lulusan Georgetown
University dan pernah menjadi seorang bankir di Stephen Inc, Little
Rock-Arkansas Amerika Serikat, mulai masuk ke Grup Lippo pada tahun 2007
kini John mengelola konten dan pemasaran Globe Asia.
5. Generasi Djarum
Ada tiga nama yang muncul sebagai
penerus Grup Djarum yaitu Alaric Armand Hartono, Martin B. Hartono dan
Victor Rachmat Hartono ketiga nya dipersiapkan untuk meneruskan usaha
yang kini dibesarkan oleh Michael Bambang Hartono. Dan sang adik Robert
Budi Hartono. Alaric Armand Hartono atau yang akrab disapa Armand ini
menamatkan pendidikan pada 2004 di Columbia University dengan jurusan
political philosophy dan industrial engineering, Armand sepertinya telah
di plot untuk mengelola investasi Grup Djarum di PT Bank Central Asia
(BCA) bukan tidak mungkin dia akan memimpin BCA.
Sedangkan Martin B. Hartono dan Victor
Rachmat Hartono sudah dipersiapkan untuk mengelola PT Djarum, saat ini
Victor telah menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO) PT Djarum
sementara Martin mengisi posisi sebagai Direktur PT Djarum.
6. Michael Jackson
Michael adalah putra dari Mukhtar
Widjaja sekaligus cucu dari pendiri Sinar Mas Grup, Eka Tjipta Widjaja.
Pria bernama lengkap Michael Jackson Purwanto Widjaja ini menyelesaikan
pendidikan kuliahnya di University of Southern California kemudian
setetlah lulus dia sempat menjadi karyawan biasa Top Tier Trading dan
EuroRev Inc, LA. Namun ketika dia memutuskan untuk kembali ke Indonesia
Michael langsung menduduki jabatan sebagai Vice President Director PT
Bumi Serpong Damai Tbk dan PT Duta Pertiwi tdk, dan kini dia menjabat
sebagai Vice President Director Asia Food & Property Ltd.
Sebenarnya masih banyak nama lagi yang
bisa disebut sebagai penerus Sinar Mas Group selain Michael yaitu
Jackson Wijaya Limantara, Oei Wikaw, Eric Oei Kang dan Ivena Widjaja.
7. Anindya Bakrie
Kelompok usaha Bakrie Group yang
didirikan oleh Achmad Bakrie pada 10 februari 1942 kini mulai memasuki
generasi ketiga, setelah Aburizal Bakrie yang saat ini menjadi pilarnya
kini seperti nya dia telah memiliki pilihan untuk meneruskan bisnis nya,
Anindya Novyan Bakrie adalah penerus yang dirasa tepat untuk meneruskan
kesuksesan Bakrie Group. Anin sapaan Anindya Bakrie sudah memiliki
insting bisnis yang terlihat sejak muda maka tak heran pria yang belum
genap berusia 38 tahun ini dipercaya menjadi CEO Bakrie telecom dan Visi
Media meliputi Antv, Tvone dan VIVAnews.
Anin terbukti memiliki kemahiran bisnis
setelah mampu menangani Antv yang hampir bangkrut pada tahun 2000
menjadi Station Tv yang bebas dari hutang dalam waktu 2 tahun, Begitu
juga saat ada di Bakrie Telecom (BTEL) yang tadinya hanya memiliki 100
ribuan pelanggan namun di tangan nya BTEL mmapu memiliki pelanggan
puluhann kali lipat.
Anin juga dipercaya memimpin sejumlah
lembaga sosial Bakrie group seperti Bakrie untuk Negeri,Bakrie Center
Foundation dan Bakrie Learning Center serta Yayasan Pendidikan Bakrie.
8. Solichin Jusuf Kalla
Bisnis Grup Kalla merupakan warisan dari
ayah Yusuf Kalla dengan nama NV Hadji Kalla yang berpusat di Makasar
pada awalnya, Bisnis trading merupakan bisnis awal yang digeluti oleh
keluarga ini.
Pada tahun 1982 NV Hadji Kalla mengalami
perkembangan pesat di tangan Yusu Kalla, bidang usaha otomotif,
perdagangan dan konstruksi merupakan bisnis andalan NV Hadji Kalla di
Industri timur.
Solichin Jusuf Kalla yang akrab disapa
Ihin ini merupakan satu satunya putra Yusuf Kalla, Setelah menyelesaikan
pendidikan nya pada 1999 di Pittsburg University seterusnya Ihin
menjabat sebagai direktur PT Bukaka Lintastama, Komisaris PT Bukaka
teknik utama.