Bagi
fotografer profesional mungkin untuk teknik menggambil foto yang tajam
sudah dengan mudah mendapatkannya. namun bagi fotografer pemula. untuk
mendapatkan foto yang bersih dan tajam perlu di perhatikan beberapa
teknik dalam pengambilan gambar tersebut untuk itu congkel.com akan
mengupas sedikit tentang bagaimana cara mendapatkan foto yang tajam dan
bersih. mari kita simak .
Sweet
spot adalah aperture tertentu dimana lensa akan menghasilkan foto yang
paling tajam dan masing-masing lensa mempunyai sweet spot yang berbeda,
untuk itu kenali dan pelajari sweet spot lensa yang digunakan agar
menghasilkan foto yang tajam. Sweet spot lensa biasanya berada dua stop
diatas batas maksimal kemampuan aperture lensa. Misal, untuk lensa f/2.8
maka sweet spot-nya ada di f/5.6
Bersihkan kamera dan peralatannya secara berkala
Ini perlu dilakukan karena untuk menjaga
kamera dalam keadaan prima dan juga apabila digunakan outdoor ada
baiknya setelah digunakan langsung di bersihkan karena penggunaan di
luar ruangkan akan membuat kamera penuh dengan debu atau pun rintikan
hujan, bersihkan lensa dan sensor kamera dari noda dengan menggunakan
peralatan khusus untuk kamera.
Gunakan lensa yang bagus
Jika anda ingin mendapatkan gambar lebih
bagus dari biasanya gunakanlah lensa yang bukan standar bawaan dari
kamera tersebut ada baiknya untuk memilih lensa seri profesional semisal
seperti L-series dari canon, karena dengan menggunakan lensa yang
lebih bagus pasti hasil foto yang dihasil akan lebih bagus dan juga anda
perlu mempersiapkan dana lebih untuk hal ini.
Manfaatkan fokus dengan tepat
Teknik yang paling umum untuk
mendapatkan foto yang tajam adalah dengan pemanfaatan fokus dari lensa.
Kebanyakan pengguna kamera digital selalu menggunakan fitur Auto Focus
untuk memotret akan tetapi jangan menganggap bahwa kamera selalu
mendapatkan fokus dengan benar terhadap objek yang diinginkan. Jika
menggunakan Auto Focus, cek ulang secara visual apakah objek yang
diinginkan sudah dalam fokus atau belum sebelum memotret karena hal ini
akan mempengaruhi ketajaman foto. Jika tidak yakin dengan Auto Focus
gunakan Manual Focus dengan cara memutar ring fokus pada lensa hingga
mendapatkan fokus pada objek yang diinginkan, hal ini sangat membantu
dalam memotret dengan menggunakan Aperture yang besar (nilai f kecil)
yang menghasilkan foto dengan kedalaman fokus yang sempit.
Gunakan kamera dan lensa yang mempunyai fitur Image Stabilisation
Banyak kamera dan lensa saat ini
dilengkapi dengan fitur Image Stabilisation (IS) yang membantu
mengurangi dampak kamera yang goyang ketika memotret sehingga foto yang
dihasilkan bisa lebih tajam. Tapi perlu diingat bahwa IS hanya membantu
menstabilkan pergerakan kamera bukan menstabilkan pergerakan objek.
setiap merek memberi nama yang berbeda untu fitur ini tetapi fungsinya
tetap sama.
Hindari penggunaan ISO yang tinggi
Unsur ketiga dari segitiga eksposure
adalah ISO yang memiliki pengaruh langsung terhadap noise pada foto.
Jika memilih ISO yang lebih besar maka shutter speed yang digunakan
dapat lebih cepat dan aperture lebih kecil akan tetapi pemilihan ISO
yang terlalu tinggi akan menyebabkan noise sehingga foto tidak terlalu
tajam dan sedikit buram, untuk itu hindari penggunaan ISO yang tinggi.
Pilih Aperture (Diafragma) sesuai dengan kebutuhan
Aperture mempunyai efek terhadap
kedalaman fokus suatu foto (depth of field), menurunkan aperture
(menaikkan nilai f) akan memberikan kedalaman fokus yang sama baik objek
yang jauh maupun dekat. Sebaliknya jika menaikkan aperture (menurunkan
nilai f) akan memberikan kedalaman fokus yang sempit dimana latar
belakang (background) dan latar depan (foreground) mempunyai fokus yang
berbeda. Perlu diingat semakin kecil aperture yang digunakan, semakin
lama Shutter Speed yang diperlukan dan tentu saja untuk objek yang
bergerak sulit didapatkan fokus yang sama.
Pilih Shutter Speed (Kecepatan Rana) yang tepat
Hal pertama yang ada dalam pikiran
untuk mendapatkan foto yang tajam adalah memilih Shutter Speed yang
tepat dalam pemotretan. Semakin cepat Shutter Speed yang dipilih maka
foto yang didapat semakin tajam dan terhindar dari blur akibat kamera
goyang. Berikut aturan pemilihan Shutter Speed:
- jika Anda memiliki focal length lensa 50mm, jangan memotret dengan Shutter Speed lebih lambat dari 1/60 detik.
- jika Anda memiliki focal length lensa 100mm, lakukan pemotretan pada 1/125 detik atau lebih cepat.
- jika Anda memiliki focal length lensa 200mm, lakukan pemotretan pada 1/250 detik atau lebih cepat.
Gunakan tripod
Hal paling baik untuk menghindari
goyangan adalah dengan menggunakan tripod, memang kurang praktis dalam
pengunaannya namun apabila inginkan kualitas maka perlu di
petimbangkankan untuk mengunakan tripod.