Salam Karate,
Osu..
Pada Postingan berikut ini akan diceritakan bagaimana asal muasal lahirnya beladiri karate. Bukannya apa-apa, pada kenyataannya banyak di antara karateka yang sudah menekuni beladiri,,khususnya karate yang tidak paham mengenai sejarah ini. Tanpa menyebut nama, banyak juga mungkin praktisi,pelatih atau Sabuk Hitam karate yang kalau ditanya, mungkin tidak bisa dengan lugas menjawabnya. Oleh karena itu, bagi kawan-kawan yang menekuni beladiri terutama karate dapat memanfaatkan artikel ini dengan sebaik-baiknya.
Ada beberapa fakta dan cerita yang menarik, yang insya allah dapat memberikan pemahaman dan pengertian bagi kita semua, menyoal bagaimana asal muasal filosofi hingga terbentuknya beladiri itu, keadaan dan masa apa yang dapat melatar belakanginya. Sebagian sumber informasi dari artikel ini juga penulis dapatkan Blog yang dimiliki pada Ginandjar Muhardika dan berbagai informasi lain yang dihimpun dari berbagai sumber. Terimakasih atas tambahan informasi nya.
Selamat membaca…
Asal Muasal Beladiri Cina
Sekitar Abad ke-5, seorang pendeta Budha yang terkenal bernama Bodhidharma (Daruma Daishi) mengembara dari India ke Cina untuk menyebarkan dan membetulkan agama Budha yang menyimpang selama ini di Kerajaan Liang di bawah Kaisar Wu. Setelah perselisihannya dengan Kaisar Wu karena perbedaan pandangan dalam ajaran agama Budha, Bodhidharma mengasingkan diri di biara Shaolin Tsu di pegunungan Sung di bagian Selatan Loyang Ibukota Kerajaan Wei. Di situlah dia melanjutkan pengajarannya dalam agama Budha dan menjadi cikal-bakal Sekte Zen.
Para Rahib Budha Cina pada waktu itu begitu lemah badannya, sehingga mereka tidak dapat menjalankan pelajaran-pelajarannya dengan baik. Setelah dia tahu hal ini, dia memberikan Buku Kekuatan Fisik kepada murid-muridnya, suatu buku petunjuk mengenai latihan fisik. Buku ini mengajarkan teknik pukulan yang dinamakan 18 Arhat, yang kemudian menjadi terkenal sebagai Shaolin Chuan.
Suatu pendapat lain mengatakan, bahwa cerita di atas tadi adalah dongeng semata-mata. Bagaimanapun juga Bodhidharma adalah anak laki-laki ke-3 (tiga) dari Raja India Selatan. Dan sebagai Pangeran, dia ahli ilmu perang yang menjadi salah satu pendidikannya, hal serupa dengan Sakyamuni. Lagi pula hanya orang dengan pikiran dan badan yang kuat yang dapat mengadakan perjalanan yang demikian jauh dan banyak rintangannya.
Seorang ahli ilmu bela diri lain yang sangat terkenal yang muncul pada jaman Dinasti Sung (920-1279 M) adalah Chang Sang Feng (Thio Sam Hong). Awalnya Chang belajar ilmu bela diri pada Shaolin Tsu , kemudian mengasingkan diri di gunung Wutang (Butong). Di tempat inilah dia mengamati macam-macam gerakan binatang, seperti kera, burung bangau, dan ular. Berdasarkan pengamatannya, dia menciptakan gaya perkelahian yang khas dengan pribadinya yang disebut aliran Wutang. Kalau Shaolin Chuan hanya dipraktekkan oleh para Pendeta Budha, maka aliran Wutang ini diperuntukkan orang awam yang tidak ada ikatan dengan aliran Kuil manapun. Chang mengajarkan supaya menerima pukulan lawan dengan gaya lemah gemulai seperti air yang mengalir dan menyerang dengan satu kepastian untuk mengakhiri perlawanan dengan sekali pukul. Ciptaannya didasari dengan gagasan tentang harus adanya gerak melingkar yang luwes dan gerakan ujung yang tajam. Aliran ini selanjutnya punya dampak yang luas di dalam perkembangan seni bela diri di China. Gaya aliran Wutang ini segera tersebar merata di seluruh Wilayah China bagian utara yang pada masa kemudian akan berkembang menjadi Taichi-Chuan, Hsingi-Chuan, dan Pakua-Chuan.
Masih terdapat banyak tokoh seni bela diri yang menciptakan gaya dan aliran masing-masing. Diantaranya Chueh Yuan yang juga pernah belajar di Shaolin Tsu. Pada tahun 1151-1368 M dia berhasil menciptakan aliran baru dengan cara memperluas 18 pukulan Arhat menjadi 72 jurus. Dia berkeliling ke banyak Wilayah China dan kemudian bertemu dengan Po Yu Feng yang menciptakan pukulan Wu Chuan. Keduanya mengadakan kerjasama menciptakan satu aliran baru yang mencapai 170 macam gaya ilmu pukulan, diantaranya Lima Tinju, Tinju Naga, Tinju Harimau, Tinju Bangau, Tinju Macan Tutul, dan Tinju Ular.
Di seluruh Wilayah CIna yang begitu luas, berbagai macam gaya dan aliran bela diri dikembangkan, yang akhirnya menyesuaikan diri deng an sifat-sifat lingkungan di mana gaya dan aliran itu berkembang dan dipraktekkan. Namun pada umumnya, berbagai aliran dan gaya yang ada dapat dibagi menjadi dua aliran yaitu aliran UTARA dan aliran SELATAN.
Aliran Selatan berasal dari daerah Cina Selatan di bagian hilir sungai Yang Tse. Karena beriklim sedang, sumber kegiatan ekonomi yang paling utama di wilayah ini adalah pertanian khususnya beras. Rakyat setempat cenderung bertubuh gempal dan kuat karena kegiatan kerja di sawah. Disamping itu di wilayah selatan terdapat banyak sekali sungai, sehingga alat lalu lintas yang utama adalah perahu. Dengan mendayung sehari-hari menyebabkan badan bagian atas lebih berkembang. Maka dengan demikian aliran selatan ini menekankan pada gaya melentur dan penggunaan tangan dan kepala.
Aliran Utara berkembang di wilayah Cina Utara di bagian hulu Sungai Yang Tse, dimana sifat daerahnya adalah pegunungan. Mengingat di wilayah ini banyak orang terlibat dengan perburuan binatang dan penebangan kayu sebagai sumber nafkah. Maka aliran utara ini lebih menekankan pada gerakan yang lincah dan penggunaan teknik tendangan.
TOKOH, FAKTA DAN KESIMPULAN PENTING :
Teori yang menyebut bahwa asal beladiri di sebagian besar dunia adalah dari India, adalah benar adanya. Dimulai dari Bodidharma, kemudia dia mengajarkan Shaolin, kemudian berkembang di Cina. Beladiri dari Cina berkembang ke Jepang, Korea, dan ke banyak belahan dunia lainnya, hingga lahirnya beladiri-beladiri baru yang saling dipengaruhi oleh beladiri sebelumnya.
Legenda begitu terkenalnya Kungfu Shaolin ternyata, yang tidak disadari oleh banyak orang berasal dari seorang bernama Bodhidarma, seorang pengembara dari India yang berkebutulan tidak ada misi beladiri sama sekali, melainkan hanya untuk memperbaiki ajaran Budha. Padahal sebelumnya rahib-rahib Shaolin jangankan ahli beladiri, malahan mereka dahulunya sangat lemah fisiknya.
Kungfu Butong (Wutang) yang sering kita dengar dan lihat di televisi berasal dari Chang Sang Feng (Thio Sam Hong) sekitar 800 tahun yang lalu. Wutang diperuntukkan bagi masyrakat umum, sedangkan Saholin hanya bagi Kuil.
Meski begitu banyak muncul jenis aliran di Cina, pada konsepnya terbagi 2 (dua) saja :
Aliran Utara berkonsep kuda-kuda yang baik dan penekanan pada kekuatan tangan.
Aliran Selatan berkonsep pada kelincahan gerakan dan teknik tendangan.
Silahkan berikan komentar di bawah,
No comments:
Post a Comment